Kamis, 11 April 2013

Beternak Lele dalam kolam drum plastik


Cara Baru Beternak Lele Menggunakan Drum Plastik

Ikan lele adalah salah satu jenis ikan konsumsi, yang sering kita jumpai dipasar-pasar atau swalayan. Ikan ini rasanya gurih sehingga banyak diminati oleh masyarakat, harganyapun juga tergolong terjangkau dibanding jenis ikan konsumsi lain. Hal ini karena juga dipengaruhi oleh mudahnya untuk membudidayakannya, karena pada dasarnya ikan ini kuat bertahan hidup walaupun kolam tidak menggunakan sirkulasi udara, sehingga lebih mudah dan lebih hemat.

Terkadang sebagian dari kita ada yang berminat untuk berternak ikan lele, namun salah satu kendala yang ada adalah faktor biaya dan tempat untuk beternak. Namun ditengah jaman yang serba sulit ini kita dituntut untuk lebih kreatif agar bisa mencapai apa yang kita inginkan. 

Pada umumnya para peternak lele menggunakan kolam permanen, kolam terpal maupun bekas sawah sebagai media untuk peternakan. Namun jika anda ingin mencoba sesuatu yang lain, lebih hemat dan lebih praktis dalam berternak lele, anda juga bisa memanfaatkan drum plastik berukuran besar untuk berternak lele.

Drum seperti ini pada umumnya bisa menampung hingga 200 liter dan cukup bisa diandalkan ketangguhannya dalam menahan air dan tentu saja lebih baik dari pada terpal. Kelebihan lainnya adalah biaya investasi yang lebih terjangkau dan tidak memerlukan tempat yang luas.
  
Drum seperti ini bisa anda dapatkan dengan harga sekitar Rp.200.000 atau jika ingin lebih hemat belilah yang bekas namun masih bagus. Langkah-langkah yang bisa anda lakukan.
1.  Isilah dasar drum tersebut dengan tanah dan pupuk kandang 0.5 kg, kemudian diamkanlah sekitar 2 minggu sampai keluar jentik-jentik.
2.  Jika sudah masukan air sumur (jangan air ledeng yang mengandung kaporit) namun jangan terlalu penuh, untuk mencegah ikan lele naik dan melompat keluar. 
3.  Kemudian masukan benih lele ukuran 7-10 cm, dan satu drum plastik bisa memuat antara 200-250 benih. Jangan heran jika pada awal-awal hari ada yang mati, dan jika memang demikian benih lele yang mati segera ambil dan dibuang dari drum
4.  Berilah makanan berupa pelet 3x sehari, namun jika sudah usia 2 bulan bisa berikan makanan lain sebagai tambahan seperti limbah usus ayam yang dipotong-potong cukup sehari sekali. Jangan terlalu banyak atau harus habis termakan jangan sampai sisa, karena jika sisa akan membusuk dan menjadi sumber penyakit.
5. Gantilah air setiap seminggu sekali, disarankan tetap air sumur. Hal ini karena ini menggunakan drum dengan kapasitas air terbatas dan tanpa filter sehingga tingkat keasaman air akan meningkat lebih cepat. 
6.  Setelah dua bulan pilahlah ukuran ikan yang sama untuk setiap drum, karena pada umumnya pertumbuhan ikan akan berbeda-beda, ada yang lebih cepat beasar namun juga ada yang masih kecil. Yang besar jadikan satu dengan yang besar, yang kecil jadikan satu dengan yang kecil dalam satu ukuran supaya petumbuhan tetap baik.
7.  Pada umumnya ikan lele akan panen dalam waktu 3 bulan, dan tiap satu kilo akan berisi 6 – 8 ekor, dan satu drum kira-kira akan menghasilkan hingga 30 KG.


Penulis : Srihartono
Kimsidomukti-ngawi


Beternak Bebek


 Beternak Bebek Secara Intensif 

  
"
Bebek adalah hewan penurut, bahkan mereka bisa baris lho… Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan.

Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.

Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.

Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.

Usaha peternakan itik di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit

Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :

1.1. Itik Lokal

a). Itik Tegal (Tegal).

Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.

b). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).

Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.

c). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).

Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.

d). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.                  

1.2. Itik Persilangan


2. Pakan

a. Jenis Pakan :
§  jagung,
§  dedak padi,
§  bungkil kedelai,
§  bungkil kelapa,
§  dll.

b. Pemberian Pakan :

§  Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
§  Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
§  Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
§  Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.


3. Perkandangan

a. Lokasi Kandang

§  Jauh dari keramaian.
§  Ada atau dekat dengan sumber air.
§  Tidak terlalu dekat dengan rumah.
§  Mudah dalam pengawasan.

b. Bahan kandang bisa terbuat dari

§  kerangka kayu atau bambu,
§  atap genteng dan
§  lantainya pasir atau kapur.

c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :

§  Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
§  Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
§  Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
§  Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
§  Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
§  Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.

4. Tatalaksana Pemeliharaan

  1. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
  2. Secara intensif  yaitu  secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
  3. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.

Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.

5. Kesehatan

  1. Penyakit Berak Kapur.

Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.

Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.

b. Penyakit Cacing.

Penyebab : Berbagai jenis cacing.

Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.

c. Lumpuh.

Penyebab : Kekurangan vitamin B.

Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.

Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.


6. Pasca Panen

a.                              Telur itik dapat diolah menjadi telur asin,telur pindang, dll.
b.                              Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c.                               Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d.                              Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.




Rabu, 10 April 2013

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


Beternak Belut di Kolam  Drum
                                                  Oleh : kimsidomukti.ngawi              



Cara beternak belut di kolam dan drum .Beternak Belut saat ini mulai digemari seiring dengan banyaknya permintaan akan belut dan ketersediaan belut dipasar dari hasil penangkapan secara alami semakin sedikit. Beternak belut sebenarnya tidak begitu susah karena belut dapat dibudidayakan baik itu dalam kolam atau pun drum.


Cara beternak belut di kolam  drum

Cara Budidaya Belut didalam kolam adalah dengan cara membuat kolam sedangkan jika beternak dalam drum maka wadah untuk pemeliharaan yang digunakan adalah drum itulah perbedaan keduanya sedangkan dalam tehnis budidaya sama saja.

Perlu diingat bahwa belut akan cepat besar jika medianya cocok sehingga dalam 
beternak belut dalam kolam dan drum media harus menjadi perhatian yang utama . Media yang baik untuk beternak belut di kolam dan drum adalah lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.

Karena belut tetap memerlukan air maka dalam beternak belut dalam kolam dan drum ini sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.

Bibit belut yang ingin diternakkan tersebut tidak serta-merta dimasukkan.
Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan tambahan untuk ternak belut nantinya secara alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit belut yang akan diternakkan dimasukkan.

Sifat kanibalisme dalam beternak belut di kolam dan drum yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran.
Asal, pakan dalam budidaya belut tersebut tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.

Pakan yang diberikan

Agar budidaya belut haruslah segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan belut yang dibudidayakan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

Hama utama dalam budidaya belut di kolam dan drum adalah
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.

Perlu diingat selain pakan, yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut di kolam atau drum adalah kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Suhu air optimal untuk beternak belut

Perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


Beternak Kelinci Berorientasi Bisnis
Oleh : kimsidomukti.ngawi



Potensi dan tujuan beternak kelinci :

Penghasil daging, bisa sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi keluarga. Di antara jenis kelinci penghasi daging adalah : Vlaams, New Zealand, White England dll

Penghasil anakan atau bibit, ditujukan untuk mendapatkan ternak pengganti (replacement stock) dan juga ternak hias. Jenis kelinci yang banyak diminati untuk ternak hias antara lain : angora, lion, dan rex totol.

Penghasil bulu dan bahan industri, sebagai contoh adalah kelinci jenis angora. Dalam setahun seekor kelinci angora mampu menghasilkan 100-200 gram wool dengan 4 kali pemotongan. Tetapi di Negara kita belum ada yang mengusahakan.

Sedikit kami singgung tentang panca usaha peternakan :

Panca usaha peternakan

1.  Penggunaan bibit unggul
2.  Perkandangan yang memenuhi syarat
3.  Pemberian ransumyang tepat (kwantitas dan kualitas)
4.  Pencegahan Penyakit
5.  Pemasaran hasil atau produk

Kiat-kiat memilih kelinci yang baik :  

1.  Pergerakan lincah dan aktif
2.  Mempunyai nafsu makan yang tinggi
3.  Performance tubuh seimbang (besar kepala dengan panjang tubuh dll)
4. Bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang tajam dan cerah
5.  Telinganya lebar dan panjang minimal10cm
6.  Bagian-bagian yang berlubang (hidung, mulut, telinga, dubur) terlihat bersih
7.  Berkaki normal ( terlihat kuat, kokoh dan berkuku pendek ) berbadan  bulat, berdada lebar, padat dan singset
8.  Berbulu bersih,licin,halus,mengkilat dan rata
9. Ekornya terlihat kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring
10.Tanda lain untuk induk betina adalah mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang beranak, mempunyai pinggang yang lebar dan jumlah putting susu paling sedikit 8

Perkandangan

Lokasi :
1.    Sinar Matahari Yang Masuk Cukup
2.    Bersuhu Sejuk, Berkisar Antara 15-20°C
3.    Mempunyai Ventilasi Yang Baik Untuk Pergerakan Udara
4.    Tempatnya Kering
5. Lingkungannya Tenang Dan Tak Jauh Dari Rumah, Karena Berhubungan Dengan Keamanan Ternak
6.    Diusahakan Disekitar Kandang Terdapat Naungan

Kandang


1.    Bahan murah, awet, dan mudah di dapat
2.    Mampu melindungi ternak dari cuaca buruk
3.    Mempunyai tempat pembuangan kotoran
4.    Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu
5.    Ukuran kandang bisa flexible, bisa dipakai patokan ukuran pxlxt : 90×60x60 cm, sarang beranak berukuran pxlxt : 40×30x30 cm

Makanan



Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijauan, biji-bijian, dan makanan penguat (konsentrat). Makanan hijauan yang diberikan antara lain semacam rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung, selada air, daun bunga kol, daun wortel, wortel, dan lain-lain. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret. Biji-bijian bisa berupa jagung yang digiling halus (hanya untuk campuran konsentrat), konsentrat : polard (kulit gandum), dedak halus, ampas tahu (terbatas).

Jadwal pemberian pakan :

Hijauan dengan jumlah sedikit diberikan sekitar pukul 07.00 atau 08.00 pagi setelah kandang dibersihkan terlebih dulu, kemudian pada pukul 10.00 pagi diberikan konsentrat, dan pada pukul 15.00 diberikan hijauan lagi tapi dalam jumlah yang banyak

Jumlah pakan yang diberikan

Konsentrat untuk Induk bunting sekitar 1 ons/hari, dan untuk induk menyusui : 1,5-2 ons/hari, sedang hijauan diberikan secara bebas. Konversi pakan yang bagus adalah 3:1

Pencegahan penyakit

Penyakit kelinci yang sering timbul adalah kudis (scabies), mencret dan perut kembung. Untuk kudis anda bisa mengobatinya dengan vormectin yang bisa kita beli di poultry shoup terdekat. Mencret disebabkan pola makan yang salah atau makanan yang diberikan sudah basi hijauan banyak mengandung air sedikit serat. Untuk penyakit perut kembung bisa dicegah dengan tidak memberikan pakan yang masih basah atau kandungan airnya cukup tinggi. Cara mengobatinya adalah dengan pemberian obat sulfa seperti norit atau minyak adas.

Pemasaran hasil atau produk

Produk atau hasil dari beternak kelinci adalah sebagai berikut :

1.    Daging/karkas
2.    Anakan/bibit
3.    Bulu/kulit
4.    Penelitian
5.    Kotoran