PENGEMBANGAN
WAROENG RAKYAT
KIM SIDOMUKTI NGAWI
1. Pendahuluan
Kurang Menguntungkannya kondisi makro
ekonomi di Indonesia
terhadap masyarakat sangat miskin, maka
setiap individu dari pengurus Rumah Tangga Sangat Miskin, dituntut untuk lebih
kreatif dalam mendapatkan tambahan pendapatan yang halal dan barokah.
Semakin ketatnya persaingan dunia
usaha dan kerja, serta semakin tingginya tingkat kebutuhan hidup, sehingga
dibutuhkan kebersamaan diantara individu Rumah Tangga Sangat Miskin dalam
memperjuangkan nasibnya, sehingga akan berdampak lebih baik bagi rumah
tangganya, dan lebih lanjut kepada generasinya.
Lemahnya Kekuatan tawar dan atau Posisi
tawar, kelompok masyarakat miskin, apalagi Rumah Tangga Sangat Miskin,
maka diperlukan pemberdayaan dengan memberikan dorongan (motivasi), pemberian
bantuan materiil dan perlindungan, hal tersebut baru bisa terjadi apabila ada
pihak-pihak yang menjadi pemberdaya. Disinilah letak peran penting dari birokrasi
pemerintahan dan aktivis pemberdayaan yang dengan bersama-sama bersatu padu
sebagai agen pemberdayaan yang bekerja untuk mewujudkan kondisi RTSM
(masyarakat) yang berdaya.
2. Tujuan
a) Meningkatkan pola berpikir yang
kreatif, positif dan penyadaran bahwa pada individu masing-masing mempunyai
potensi dan kemampuan yang bisa dikembangkan.
b) Mengembangkan jiwa wirausaha yang
dimiliki rumah tangga sangat miskin untuk bekal pengembangan ekonomi dan
pendidikan anak-anaknya serta kesehatan rumah tangga.
c) Menciptakan sumber penghasilan
tambahan tanpa harus meninggalkan kewajiban mengurus rumah tangga maupun
pekerjaan utamanya.
d) Meningkatkan kesejahteraan
masing-masing anggota kelompok yang berdampak positif kepada masyarakat miskin
disekitarnya
e) Sebagai upaya penciptaan sumber biaya
sekolah anak-anak RTSM di jenjang yang lebih tinggi, menengah atas bahkan
Perguruan Tinggi
f)
Upaya peningkatan
nilai tawar RTSM, agar mampu berjuang demi terlepasnya dari belenggu kebodohan dan
kemiskinan
g) Penguatan Kelembagaan WAROENG RAKYAT yang mampu sebagai agen
pemberdayaan
3. Nama
Kegiatan
Pengembangan Usaha WAROENG RAKYAT
4. Kegiatan Usaha WAROENG RAKYAT
a. Unit Usaha Pertokoan
Penyediaan barang kebutuhan
sehari-hari dan jual beli produk yang dihasilkan oleh anggota serta masyarakat
miskin disekitarnya.
b. Unit
Usaha Budidaya Ikan air tawar
Dimaksudkan adalah pendederan benih,
pembesaran lele dengan mendayagunakan potensi / sumberdaya alam yang tersedia,
usaha ini hanya dilakukan pada waktu musim penghujan dikarenakan pertimbangan
ketersediaan air.
c.
Unit Usaha Budidaya Kambing Sistem Anakan
Sebagai usaha sampingan yang merupakan
investasi jangka panjang bagi RTSM, atau
upaya menabung dan pelestarian Budaya
yang turun temurun warisan nenek moyang RTSM
5. Lokasi Usaha WAROENG RAKYAT
Lokasi Usaha
disesuaikan dengan potensi
lokal yang tersedia baik sumberdaya manusianya,
sumberdaya alamnya maupun potensi pasarnya
6. Pembagian
Keuntungan Usaha.
Dari total keuntungan KUBE
dialokasikan untuk :
a. Pemupukan Modal : 20%
b. Upah Pengelola : 30%
c. Di bagi ke anggota : 45%
d. Dana Sosial : 5%
7. Penutup
Demikian usulan sederhana ini disusun
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, yang mana masyarakat miskin hidup dengan
penuh kesederhanaan, keluguan, namun terdapat sifat yang sangat mendukung untuk
lebih berdaya apabila terus dibangkitkan yaitu: tingkat kejujuran yang tinggi, tingkat
kedisiplinan yang baik dan kebersamaan diantara anggota serta gotong
royong yang kuat.
Sehingga dengan perubahan perilaku
yang lebih baik, kita juga mempunyai harapan yang lebik baik, yang pada
akhirnya anak – anak mereka menjadi tidak miskin terputuslah rantai kemiskinan.
Dukungan dari pemerintah, swasta,
para relawan, para dermawan sangat diharapkan untuk bersama – sama berkarya demi
bangsa, dan negara ini agar terbebas dari kemiskinan.