BUDIDAYA PEPAYA
Kimsidomukti
I. Iklim
- Angin diperlukan untukpenyerbukan
bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan
tanaman.
- Tanaman pepaya tumbuh subur pada
daerah yang memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
- Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
- Kelembaban udara sekitar 40%.
II. Media Tanam
- Tanah yang baik untuk tanaman pepaya
adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus
banyak menahan air dan gembur.
- Derajat keasaman tanah ( pH tanah)
yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
- Kandungan air dalam tanah merupakan
syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat
mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila
kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok.
Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan
tanah.
III.
Ketinggian Tempat
Pepaya dapat ditanam di dataran
rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl.
IV. Pedoman Budidaya
a. Persyaratan
Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di
okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan
melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan
buatan ada 2 yaitu:
1)
Bunga-bunga
dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2
hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka
lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok-kepyokan di atas
bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
2)
Cari
pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang
terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga
tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga
lain selama 10 hari. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari
buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan
tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan
kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu
dikeringkan ditempat yang teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit
jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon
yang sudah tua.
b.
Penyiapan
Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam
dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian
disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan
campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah
matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram
curater/petrofar. Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus
diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan
sebagai bibit.
c.
Teknik
Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan
tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada
saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji
tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2
atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
d.
Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan
) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam
biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah
3 minggu ditanam.
e.
Pemindahan
Bibit : Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan
pada permulaan musim hujan.
a.
Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak
dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.
b)
Pembentukan Bedengan
Bentuk bedengan berukuran lebar
200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5
m.
c)
Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami
pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang,
perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
d)
Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang
akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan
tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.
4.3. Teknik Penanaman
a)
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum
bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman.
Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama
lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah
itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang
2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3
hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami.
Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam
langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu.
Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim
hujan.
b)
Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4
buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan
betina atau berkelamin dua.
a) Penjarangan dan
Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina
disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman
mulai berbunga.
b) Penyiangan : Kebun
pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan
(pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak
dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
c) Pembubunan : Kebun
pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran
tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat
dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
d) Pemupukan : Pohon
pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan
zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara
pemberian pupuk:
1. Tiap minggu setelah
tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl,
dicampur dan ditanam melingkar.
2. Satu bulan kemudian
lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP,
dan 40 gram KCl.
3. Saat umur 3-5 bulan
lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP,
50 gram KCl.
4. Umur 6 bulan dan
seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75
gramTSP, dan 75 gram KCl.
e) Pengairan dan
Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang
tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama.
Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus
dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.
V. HAMA DAN PENYAKIT
5.1. Hama
a) Kutu tanaman
(Aphid).
o Ciri: badan halus
panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan
tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada
yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan
pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
o Pemberantasan:
tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung
belerang.
5.2. Penyakit
Penyakit yang sering merugikan tanaman
pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai,
busuk buah,leher akar, pangkal batangdan nematoda. Penyaklit mati bujang
diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium
aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya.
Cara pencegahan: perawatan kebun
yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar
disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah
ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah
timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan
daun menguning, layu dan mati.
VI. PANEN
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah
berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan
tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak
petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.
Panen dilakukan dengan berbagai
macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan “songgo”
(berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk
menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
6.3. Periode Panen
Panen
dilakukan setiap 10 hari sekali.
6.4. Prakiraan Produksi
Tiap pohon kira-kira dapat
menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon
pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah 4 tahun kebun itu
harus dibongkar.
VII. PASCA PANEN
7.1. Pengumpulan
Setelah dipanen buah diletakan
disuatu tempat yang cukup, dekat dari lokasi dan diberi alas plastik/ koran
atau apa saja hingga buah terhindar dari kerusakan.
7.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilihlah buah secara selektif,
perhatikan bentuk, warna dan ukuran. Tempatkan buah pada kelompoknya
masing-masing, misalnya: kelompok A adalah buah yang belum masak, kelompok B
buah yang sudah siap dimasak, kelompok C buah yang cacat dan seterusnya.
Sehingga akan mempermudah mengklasifikasikan.
7.3. Penyimpanan
Supaya buah itu matang petani perlu
melakukan pengemposan (buah disimpan ditempat yang mempunyai suhu yang tinggi).
7.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Biasanya buah dikemas dengan
keranjang dalam jumlah banyak yang dilapisi kertas/kantong bekas semen untuk
menghindari luka pada buah /pada peti yang juga dilapisi dengan kantong semen
dan sejenisnya, setelah itu dimasukan kedalam truk untuk diangkut.
VIII. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
8.1. Analisis Usaha Budidaya
Analisis budidaya pepaya selama masa
tanam 4 tahun dengan luas lahan 1 hektar.
a)
Biaya
produksi
1.
Sewa
lahan 1 ha selama 4 tahun Rp. 8.000.000,-
2.
Bibit
2.000 pohon @ Rp. 300,- Rp. 600.000,-
3.
Pupuk
§ Pupuk kandang 500
karung @ Rp. 1.500,-
§ Tahun ke-1 Rp.
750.000,-
§ Tahun ke-2 s/d ke-4
@ Rp. 3.000.000,- Rp. 9.000.000,-
§ NPK 2000 pohon @
Rp. 4.000,-
§ Tahun ke-1 Rp.
240.000,-
§ Tahun ke-2 s/d ke-4
@ Rp. 8.000.000,- Rp. 24.000.000,-
§ Tatal Tanduk 2.000
kg @ Rp. 400,-
§ Tahun ke-3 dan ke-4
@ Rp. 800.000,- Rp. 1.600.000,-
§ Pengangkutan tahun
ke 1 s/d ke-4 @ Rp. 70.000,- Rp.. 280.000,-
4.
Pestisida
§ Dithene 2
liter/tahun @ Rp. 88.600,- Rp. 708.800,-
5.
Peralatan
§ Cangkul 5 buah @
Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
§ Koret 5 buah @ Rp.
5.000,- Rp. 25.000,-
§ Arit 5 buah @ Rp.
5.000,- Rp. 25.000,-
6.
Pemeliharaan
§ Pemupukan 10
HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 300.000,-
§ Pengendalian HPT 4
HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 120.000,-
§ Penyiangan rumput
30 HKW /tahun @ Rp. 5000,- Rp. 600.000,-
§ Pembubunan 50
HKP/tahun, @ Rp. 7.500,- (th ke-2s/d ke4) Rp. 1.125.000,-
7.
Tenaga
kerja
§ Pengolahan lahan 30
HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 225.000,-
§ Pembuatan lubang
tanam 200 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 1.500.000,-
§ Penanaman 10 HKP @
Rp. 7.500,- Rp. 75.000,-
§ Lain-lain 10
HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 300.000,-
8.
Panen
dan pascapanen
§ Panen 75 HKP. @ Rp.
7.500,-
§ Tahun Ke-1 Rp.
45.000,-
§ Tahun ke-2 s/d ke-4
@ Rp. 562.500,- Rp. 2.250.000,-
§ Biaya lain @ Rp.
150.000,-/tahun Rp. 600.000,-
§ Total biaya
produksi Rp. 52.418.800,-
b)
Pendapatan
1.
Tahun
ke-1, 6.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 4.200.000,-
2.
Tahun
ke-2, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
3.
Tahun
ke-3, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
4.
Tahun
ke-4, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
o
Total
Pendapatan selama 4 tahun Rp. 98.700.000,-
Keuntungan
1.
Keuntungan
selama 4 tahun Rp. 46.281.200,-
2.
Keuntungan
rata-rata per tahun Rp. 11.570.300,-
Parameter
kelayakan usaha 1. B/C ratio = 1,88
Ekspor pepaya Indonesia masih
berfluktuasi. Prospek ekspor pepaya ke pasar dunia sesungguhnya cukup cerah,
terutama untuk melayani permintaan Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia.
IX. STANDAR PRODUKSI
9.1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi diskripsi,
klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara
pengemasan.
9.2. Diskripsi
Standar buah pepaya sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia SNI 01–4230– 1996.
9.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Pepaya malang segar digolongkan
dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D berdasarkan berat tiap buah, yang
masing masing digolongkan dalam 3 jenis mutu.
a)
Kelas
A : Berat per buah 2,5 kg – 3,0 kg
b)
Kelas
B : Berat per buah 1,8 kg – 2,4 kg
c)
Kelas
C : Berat per buah 1,5 kg – 1,7 kg Kelas
d)
D
: Berat per buah < 1,5 kg atau > 3 kg
Kriteria dalam menentukan jenis mutu
buah pepaya Malang segar dinilai dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip
berwarna jingga pada permukaan kulit buah yang berwarna hijau botol saat
dipanen, kebenaran kultivar. Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan,
kebusukan dan kadar kotoran serta tingkat kesegaran.
a) Tingkat ketuaan
warna kulit (jumlah strip warna jingga): Mutu I 3 strip, Mutu II 2-3 strip,
Mutu III 1 strip.
b) Kebenaran kulrivar
: mutu I benar 97%, mutu II benar 95% , Mutu III benar 90%
c) Keseragaman ukuran
berat: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
d) Keseragaman ukuran
bentuk: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
e) Buah cacat dan
busuk : mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
f)
Kadar
kotor: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
g) Serangga
hidup/mati: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%.
h) Tingkat kesegaran:
mutu I segar 100%, mutu II segar < 25%, mutu III segar > 25%
9.4. Pengambilan Contoh
Satu partai buah Pepaya Malang Segar
terdiri dari maksimum 1000 kemasan, contoh diambil secara acak.
a) Jumlah kemasan
dalam partai/lot 1 s/d 5: contoh yang diambil semua
b) Jumlah kemasan
dalam partai/lot 6 s/d 100: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5
c) Jumlah kemasan
dalam partai/lot 101 s/d 300: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7
d) Jumlah kemasan
dalam partai/lot 301 s/d 500: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9
e) Jumlah kemasan
dalam partai/lot 501 s/d 1000: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10
Dari kemasan yang dipilih secara
acak diambil sekurang-kurangnya 3 buah pepaya kemudian dicampur. Dari jumlah
buah yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh sekurang-kurangnya 5 buah
untuk diuji. Petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman
atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.
9.5. Pengemasan
Untuk pasaran ekspor masing-masing
buah Pepaya Malang Segar dibungkus dengan kantong terbuat dari bahan yang empuk
untuk mengcegah cacat karena benturan selama transportasi. Buah kemudian
dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai menghadap kebawah. Berat
bersih masing-masing kemasan 10 kg berisikan ± 4 s/d 6 buah Pepaya Malang segar.
Untuk pasaran lokal masing-masing buah pepaya malang segar dibungkus dengan
kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas dalam keranjang bambu atau
plastik dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20 buah Papaya Malang
Segar. Dapat juga digunakan peti kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar