Senin, 08 April 2013

Buidaya Tanaman Pepaya


BUDIDAYA PEPAYA
Kimsidomukti


I.  Iklim
  1. Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
  2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
  3. Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
  4. Kelembaban udara sekitar 40%.
II. Media Tanam
  1. Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
  2. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
  3. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
                             III. Ketinggian Tempat    

Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl.

                             IV.  Pedoman Budidaya       

4.1. Pembibitan
a.   Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
1)     Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
2)     Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

b.   Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.

c.   Teknik Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.

d.   Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.

e.   Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.

4.2. Pengolahan Media Tanam

a. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.

b) Pembentukan Bedengan
Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

c) Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
d) Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.

4.3. Teknik Penanaman

a) Pembuatan Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.

b) Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

4.4. Pemeliharaan Tanaman

a)     Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.

b)     Penyiangan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

c)      Pembubunan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

d) Pemupukan : Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
1.   Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
2.   Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.
3.   Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
4.   Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.

e)     Pengairan dan Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

V. HAMA DAN PENYAKIT

5.1. Hama

a)     Kutu tanaman (Aphid).
o    Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
o    Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.

5.2. Penyakit

Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal batangdan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya.
Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.

VI. PANEN

6.1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

6.2. Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
6.3. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.
6.4. Prakiraan Produksi
Tiap pohon kira-kira dapat menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah 4 tahun kebun itu harus dibongkar.


VII. PASCA PANEN

7.1. Pengumpulan
Setelah dipanen buah diletakan disuatu tempat yang cukup, dekat dari lokasi dan diberi alas plastik/ koran atau apa saja hingga buah terhindar dari kerusakan.

7.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilihlah buah secara selektif, perhatikan bentuk, warna dan ukuran. Tempatkan buah pada kelompoknya masing-masing, misalnya: kelompok A adalah buah yang belum masak, kelompok B buah yang sudah siap dimasak, kelompok C buah yang cacat dan seterusnya. Sehingga akan mempermudah mengklasifikasikan.

7.3. Penyimpanan
Supaya buah itu matang petani perlu melakukan pengemposan (buah disimpan ditempat yang mempunyai suhu yang tinggi).

7.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Biasanya buah dikemas dengan keranjang dalam jumlah banyak yang dilapisi kertas/kantong bekas semen untuk menghindari luka pada buah /pada peti yang juga dilapisi dengan kantong semen dan sejenisnya, setelah itu dimasukan kedalam truk untuk diangkut.

VIII. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

8.1. Analisis Usaha Budidaya
Analisis budidaya pepaya selama masa tanam 4 tahun dengan luas lahan 1 hektar.
          
           a)   Biaya produksi

1.   Sewa lahan 1 ha selama 4 tahun Rp. 8.000.000,-
2.   Bibit 2.000 pohon @ Rp. 300,- Rp. 600.000,-
3.   Pupuk
§  Pupuk kandang 500 karung @ Rp. 1.500,-
§  Tahun ke-1 Rp. 750.000,-
§  Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 3.000.000,- Rp. 9.000.000,-
§  NPK 2000 pohon @ Rp. 4.000,-
§  Tahun ke-1 Rp. 240.000,-
§  Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 8.000.000,- Rp. 24.000.000,-
§  Tatal Tanduk 2.000 kg @ Rp. 400,-
§  Tahun ke-3 dan ke-4 @ Rp. 800.000,- Rp. 1.600.000,-
§  Pengangkutan tahun ke 1 s/d ke-4 @ Rp. 70.000,- Rp.. 280.000,- 
4.   Pestisida
§  Dithene 2 liter/tahun @ Rp. 88.600,- Rp. 708.800,-
5.   Peralatan
§  Cangkul 5 buah @ Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
§  Koret 5 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
§  Arit 5 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
6.   Pemeliharaan
§  Pemupukan 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 300.000,-
§  Pengendalian HPT 4 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 120.000,-
§  Penyiangan rumput 30 HKW /tahun @ Rp. 5000,- Rp. 600.000,-
§  Pembubunan 50 HKP/tahun, @ Rp. 7.500,- (th ke-2s/d ke4) Rp. 1.125.000,-
7.   Tenaga kerja
§  Pengolahan lahan 30 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 225.000,-
§  Pembuatan lubang tanam 200 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 1.500.000,-
§  Penanaman 10 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 75.000,-
§  Lain-lain 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 300.000,-
8.   Panen dan pascapanen
§  Panen 75 HKP. @ Rp. 7.500,-
§  Tahun Ke-1 Rp. 45.000,-
§  Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 562.500,- Rp. 2.250.000,-
§  Biaya lain @ Rp. 150.000,-/tahun Rp. 600.000,-
§  Total biaya produksi Rp. 52.418.800,-
b)   Pendapatan
1.   Tahun ke-1, 6.000 kg @ Rp. 700,-   Rp. 4.200.000,-
2.   Tahun ke-2, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
3.   Tahun ke-3, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
4.   Tahun ke-4, 45.000 kg @ Rp. 700,- Rp. 31.500.000,-
o    Total Pendapatan selama 4 tahun    Rp. 98.700.000,-
                Keuntungan
1.   Keuntungan selama 4 tahun      Rp. 46.281.200,-
2.   Keuntungan rata-rata per tahun Rp. 11.570.300,-
           
     Parameter kelayakan usaha 1. B/C ratio = 1,88


8.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Ekspor pepaya Indonesia masih berfluktuasi. Prospek ekspor pepaya ke pasar dunia sesungguhnya cukup cerah, terutama untuk melayani permintaan Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia.


IX. STANDAR PRODUKSI

9.1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi diskripsi, klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan.

9.2. Diskripsi
Standar buah pepaya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI 01–4230– 1996.

9.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Pepaya malang segar digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D berdasarkan berat tiap buah, yang masing masing digolongkan dalam 3 jenis mutu.
a)       Kelas A : Berat per buah 2,5 kg – 3,0 kg
b)       Kelas B : Berat per buah 1,8 kg – 2,4 kg
c)       Kelas C : Berat per buah 1,5 kg – 1,7 kg Kelas
d)       D : Berat per buah < 1,5 kg atau > 3 kg
Kriteria dalam menentukan jenis mutu buah pepaya Malang segar dinilai dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip berwarna jingga pada permukaan kulit buah yang berwarna hijau botol saat dipanen, kebenaran kultivar. Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan, kebusukan dan kadar kotoran serta tingkat kesegaran.
a)       Tingkat ketuaan warna kulit (jumlah strip warna jingga): Mutu I 3 strip, Mutu II 2-3 strip, Mutu III 1 strip.
b)       Kebenaran kulrivar : mutu I benar 97%, mutu II benar 95% , Mutu III benar 90%
c)       Keseragaman ukuran berat: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
d)       Keseragaman ukuran bentuk: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam 90%.
e)       Buah cacat dan busuk : mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
f)        Kadar kotor: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%
g)       Serangga hidup/mati: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%.
h)       Tingkat kesegaran: mutu I segar 100%, mutu II segar < 25%, mutu III segar > 25%

9.4. Pengambilan Contoh
Satu partai buah Pepaya Malang Segar terdiri dari maksimum 1000 kemasan, contoh diambil secara acak.
a)       Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5: contoh yang diambil semua
b)       Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5
c)       Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7
d)       Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9
e)       Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000: contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10
Dari kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya 3 buah pepaya kemudian dicampur. Dari jumlah buah yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh sekurang-kurangnya 5 buah untuk diuji. Petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.

9.5. Pengemasan
Untuk pasaran ekspor masing-masing buah Pepaya Malang Segar dibungkus dengan kantong terbuat dari bahan yang empuk untuk mengcegah cacat karena benturan selama transportasi. Buah kemudian dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai menghadap kebawah. Berat bersih masing-masing kemasan 10 kg berisikan ± 4 s/d 6 buah Pepaya Malang segar. Untuk pasaran lokal masing-masing buah pepaya malang segar dibungkus dengan kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas dalam keranjang bambu atau plastik dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20 buah Papaya Malang Segar. Dapat juga digunakan peti kayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar