Beternak Belut di Kolam Drum
Oleh
: kimsidomukti.ngawi
Cara beternak belut di kolam dan drum .Beternak Belut saat ini mulai digemari seiring dengan banyaknya
permintaan akan belut dan ketersediaan belut dipasar dari hasil penangkapan
secara alami semakin sedikit. Beternak belut sebenarnya tidak begitu susah karena belut
dapat dibudidayakan baik itu dalam kolam atau pun drum.
Cara beternak
belut di kolam drum
Cara Budidaya Belut didalam kolam adalah dengan cara membuat kolam sedangkan
jika beternak dalam drum maka wadah untuk pemeliharaan yang digunakan adalah drum
itulah perbedaan keduanya sedangkan dalam tehnis budidaya sama saja.
Perlu diingat bahwa belut akan cepat besar jika medianya cocok sehingga dalam beternak belut dalam kolam dan drum media harus menjadi perhatian yang utama . Media yang baik untuk beternak belut di kolam dan drum adalah lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
Karena belut tetap memerlukan air maka dalam beternak belut dalam kolam dan drum ini sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.
Perlu diingat bahwa belut akan cepat besar jika medianya cocok sehingga dalam beternak belut dalam kolam dan drum media harus menjadi perhatian yang utama . Media yang baik untuk beternak belut di kolam dan drum adalah lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
Karena belut tetap memerlukan air maka dalam beternak belut dalam kolam dan drum ini sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.
Bibit belut yang ingin diternakkan tersebut tidak serta-merta dimasukkan.
Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi.
Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan tambahan untuk
ternak belut nantinya secara alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing,
dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit belut yang akan diternakkan dimasukkan.
Sifat kanibalisme dalam beternak belut di kolam dan drum yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan dalam budidaya belut tersebut tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.
Pakan yang diberikan
Sifat kanibalisme dalam beternak belut di kolam dan drum yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan dalam budidaya belut tersebut tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.
Pakan yang diberikan
Agar budidaya belut haruslah segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan
impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan
minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat
diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu
direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam
pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi.
Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan belut yang dibudidayakan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.
Hama utama dalam
budidaya belut di kolam dan drum adalah
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu
diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak
terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena
kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam
rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.
Perlu diingat selain pakan, yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut di
kolam atau drum adalah kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama
pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan
tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia
seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut
yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu
rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.
Suhu air optimal untuk beternak belut
Perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas
bersuhu 29-32oC, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Hanya
dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.
minta info penjual bibit belut daerah ngawi dan sekitarnya
BalasHapusInfo penjual bibit belut area ngawi madiun magetan
BalasHapus